價格:免費
更新日期:2018-06-30
檔案大小:5.3M
目前版本:1.0.0
版本需求:Android 4.0.3 以上版本
官方網站:mailto:intanfirmansa@gmail.com
Email:https://alahzarappsprivacypolicy.blogspot.com/2019/03/privacy-policy.html
Nabi Khidir AS mengajarkan ilmu tentang Makrifat, ada yang menyebutkan Nabi Khidir AS juga mengajarkan ilmu Laduni. Banyak orang yang ingin bertemu dengan Nabi Khidir AS, terutama para penganut Tarekat, ataupun mereka yang ingin berguru kepada Nabi Khidir AS. Kesalahan terbesar mereka adalah karena mereka ingin bertemu, seharusnya jangan punya keinginan untuk bertemu, ikhlaskanlah beliau yang menemui kita
keterangan mengenai beliau terdapat dalam Al-Qur’an Surah Al-Kahfi ayat 65-82. dan beberapa hadist. “Mystical Dimensions of Islam”, oleh penulis Annemarie Schimmel, Khidir dianggap sebagai salah satu Nabi dari empat Nabi dalam kisah Islam dikenal sebagai “Sosok yang masih Hidup” atau “Abadi”. Tiga lainnya adalah Nabi Idris AS, Nabi Ilyas AS, dan Nabi Isa AS. Nabi Khidir AS abadi karena ia dianggap telah meminum air kehidupan. Khidir merupakan sosok yang sangat misterius. Ia pun dikisahkan dalam sebuah perjalanan Musa yang penuh hal ajaib, luar biasa, dan tentunya penuh misteri.
Suatu hari, seorang dari Bani Israil menemui Musa dan kemudian bertanya, “Wahai Nabiyullah, adakah di dunia ini orang yang lebih berilmu darimu ?” ujarnya. Tersentak, Nabi Musa AS pun jelas menjawab, “Tidak”. Tentu saja, siapa yang mampu menandingi ilmu Musa, utusan Allah kala itu. Sumber tuntunan agama dan sumber pengetahuan wahyu Allah ada di genggaman Musa. Ia memiliki Taurat dan beragam mukjizat dari-Nya. Namun, rupanya Allah memiliki hamba lain selain Musa yang lebih berilmu. Allah pun menegur dengan mewahyukan pada Musa bahwa tak seorang pun di muka bumi yang mampu menguasai semua ilmu. Tak hanya Musa, di belahan bumi lain pun terdapat seorang yang memiliki ilmu luar biasa. Ilmu itu tak dimiliki Musa sekalipun. Orang itu juga seorang Nabi. Mengetahui hal tersebut, sontak Musa pun ingin berguru pada orang tersebut. Ia bersemangat ingin menuntut ilmu dan menambah pengetahuannya.
Sesungguhnya teguran Allah Swt itu mencetuskan keinginan yang kuat dalam diri Nabi Musa AS untuk menemui hamba yang shaleh itu. Di samping itu, Nabi Musa AS juga ingin sekali mempelajari ilmu dari Hamba Allah tersebut. Nabi Musa AS kemudian menunaikan perintah Allah SWT itu dengan membawa ikan di dalam wadah dan berangkat bersama-sama pembantunya yang juga merupakan murid dan pembantunya, Yusya bin Nun. Mereka berdua akhirnya sampai di sebuah batu dan memutuskan untuk beristirahat sejenak karena telah menempuh perjalanan cukup jauh. Ikan yang mereka bawa di dalam wadah itu tiba-tiba meronta-ronta dan selanjutnya terjatuh ke dalam air. Allah SWT membuatkan aliran air untuk memudahkan ikan sampai ke laut. Yusya` tertegun memperhatikan kebesaran Allah SWT menghidupkan semula ikan yang telah mati itu. Selepas menyaksikan peristiwa yang sungguh menakjubkan dan luar biasa itu, Yusya’ tertidur dan ketika terjaga, beliau lupa untuk menceritakannya kepada Nabi Musa AS. Mereka kemudian meneruskan lagi perjalanan siang dan malamnya dan pada keesokan paginya. Ibn Abbas berkata, “Nabi Musa sebenarnya tidak merasa letih sehingga baginda melewati tempat yang diperintahkan oleh Allah supaya menemui hamba-Nya yang lebih berilmu itu.”